Kategori
KKN TERPADU UNRAM DESA BENGKAUNG GELAR SOSIALISASI PEMBUATAN BRIKET DARI LIMBAH ARANG TEMPURUNG KELAPA
Foto Bersama
Mahasiswa KKN Terpadu UNRAM dengan Pemimpin serta Masyarakat di Desa Bengkaung.
Mahasiswa KKN dan Desa meluncurkan produk "BRIDAL BENGKAUNG" sebagai
alternatif pengembangan perekonomian dan sumber daya Desa.
Desa Bengkaung Kecamatan Batu Layar Lombok Barat,
merupakan desa yang memiliki potensi sumber daya yang sangat besar, baik dari
sisi potensi pengembangan madu trigona, wisata alam dan home industri
pengolahan arang tempurung kepala yang menjadi ciri khas dari berbagai dusun
yang ada di dalamnya.
Kepala Desa Bengkaung, H. Faizul Bayani, M.Pd.
menjelaskan Desa Bengkaung memiliki 7 (tujuh) dusun yang mana di setiap dusun
dikenal dengan sumber dayanya masing-masing. "Setiap dusun memiliki sumber
daya yang paling menonjol, seperti Dusun Bengkaung Daye yang terkenal dengan
Produksi Madu Trigona (Tuan Muda) hingga Taman Wisata Langit, Benhill dan
Taman Pesona Nusantara yang berada di Dusun Pelolat. Potensi-potensi ini sudah
dikenal hingga daerah di luar Bengkaung". Ujarnya dalam wawancara 29
November 2022 lalu.
Walau demikian, ujarnya, ada pula sumber daya yang
masih belum mendapatkan perhatian dan tak tersentuh yaitu home industry arang
tempurung kelapa. Home Industry arang tempurung kelapa ini merupakan potensi
yang ada di Dusun Bengkaung Tengak dan sudah menjadi identitas dari Desa
Bengkaung itu sendiri karena sudah menjadi mata pencaharian yang dilakukan
secara turun temurun.
"Pembuatan arang ini sudah dilakukan secara turun
temurun, dulu banyak yang pesan, dibawa ke Jawa untuk dijadikan briket lalu
dijual sampai luar negeri." Ujar Kadus Bengkaung Tengak, H. Abdul Aziz
pada 02 Desember 2022.
Menurut penjelasan, arang tempurung kelapa dari Desa
Bengkaung ini sering kali dipesan untuk dijadikan briket karena kualitas
arangnya yang tinggi. Cara pengelohan yang masih berbau tradisional membuat
kualitas dari arangnya tetap terjaga. Hal ini menyebabkan harga jual dari
briket lebih tinggi di pasaran dibandingkan dengan harga arang yang masih dalam
bentuk aslinya. "Ini briketnya dibuat di Jawa, kalau mau buat disini ya
kita tidak punya alatnya" Tambah Kadus Bengkaung Tengak.
Proses pembuatan yang masih sederhana tersebut
menyebabkan banyaknya limbah yang dihasilkan yaitu berupa sisa-sisa dari
pengayakan arang itu sendiri yang kemudian menumpuk di sekitar lokasi pembuatan
arang.
Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN Terpadu
Universitas Mataram (UNRAM) melaksanakan program kerja menghasilkan produk
inovatif dengan memanfaatkan limbah arang tempurung kelapa menjadi briket
"BRIDAL BENGKAUNG" dengan memanfaatkan alat sederhana sebagai
produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Masyarakat yang awalnya tidak
memperdulikan adanya limbah dari pembuatan arang tempurung kelapa diharapkan
kini dapat memanfaatkannya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan. Adanya
produk ini diharapkan dapat menjadi inovasi dan alternatif masyaraskat untuk
meningkatkan penghasilannya khususnya yang ada di Dusun Bengkaung Tengak.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Terpadu UNRAM Desa
Bengkaung Drs. I Made Sujana, MA. mengarahkan kepada mahasiswa KKN untuk
memberikan solusi terkait permasalahan yang ada dan diharapkan dapat
diselesaikan sebagai progra kerja yang kemudain akan membantu
kesejahteraan masyarakat Desa Bengkaung.
"Untuk itu, setelah berdiskusi bersama teman-teman
KKN dan pihak-pihak yang bersangkutan, akhirnya KKN Terpadu UNRAM meluncurkan
produk bernama BRIDAL BENGKAUNG (Briket Andalan Bengkaung) yang terbuat dari
limbah arang tempurung kelapa dan tepung kanji sebagai bahan perekatnya. Dengan
memanfaatkan alat sederhana dan juga sisa arang yang diambil dari sisa ayakan
arang yang masih terjamin kualitasnya. Menghasilkan briket tempurung kelapa
yang tahan lama, ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi,’’ ujar Ketua
Kelompok KKN, M. Andre Aprian, (Selasa, 24 Januari 2023).
- Oleh admin
- 09/02/2023
- --