• +62 -
  • kades@bengkaung.desa.id

KKN TERPADU UNRAM DESA BENGKAUNG GELAR SOSIALISASI PEMBUATAN BRIKET DARI LIMBAH ARANG TEMPURUNG KELAPA

Foto Bersama Mahasiswa KKN Terpadu UNRAM dengan Pemimpin serta Masyarakat di Desa Bengkaung. Mahasiswa KKN dan Desa meluncurkan produk "BRIDAL BENGKAUNG" sebagai alternatif pengembangan perekonomian dan sumber daya Desa.

 

Desa Bengkaung Kecamatan Batu Layar Lombok Barat, merupakan desa yang memiliki potensi sumber daya yang sangat besar, baik dari sisi potensi pengembangan madu trigona, wisata alam dan home industri pengolahan arang tempurung kepala yang menjadi ciri khas dari berbagai dusun yang ada di dalamnya.

 

Kepala Desa Bengkaung, H. Faizul Bayani, M.Pd. menjelaskan Desa Bengkaung memiliki 7 (tujuh) dusun yang mana di setiap dusun dikenal dengan sumber dayanya masing-masing. "Setiap dusun memiliki sumber daya yang paling menonjol, seperti Dusun Bengkaung Daye yang terkenal dengan Produksi Madu Trigona (Tuan Muda)  hingga Taman Wisata Langit, Benhill dan Taman Pesona Nusantara yang berada di Dusun Pelolat. Potensi-potensi ini sudah dikenal hingga daerah di luar Bengkaung". Ujarnya dalam wawancara 29 November 2022 lalu.

 

Walau demikian, ujarnya,  ada pula sumber daya yang masih belum mendapatkan perhatian dan tak tersentuh yaitu home industry arang tempurung kelapa. Home Industry arang tempurung kelapa ini merupakan potensi yang ada di Dusun Bengkaung Tengak dan sudah menjadi identitas dari Desa Bengkaung itu sendiri karena sudah menjadi mata pencaharian yang dilakukan secara turun temurun.

"Pembuatan arang ini sudah dilakukan secara turun temurun, dulu banyak yang pesan, dibawa ke Jawa untuk dijadikan briket lalu dijual sampai luar negeri." Ujar Kadus Bengkaung Tengak, H. Abdul Aziz pada 02 Desember 2022.

 

Menurut penjelasan, arang tempurung kelapa dari Desa Bengkaung ini sering kali dipesan untuk dijadikan briket karena kualitas arangnya yang tinggi. Cara pengelohan yang masih berbau tradisional membuat kualitas dari arangnya tetap terjaga. Hal ini menyebabkan harga jual dari briket lebih tinggi di pasaran dibandingkan dengan harga arang yang masih dalam bentuk aslinya. "Ini briketnya dibuat di Jawa, kalau mau buat disini ya kita tidak punya alatnya" Tambah Kadus Bengkaung Tengak.

 

Proses pembuatan yang masih sederhana tersebut menyebabkan banyaknya limbah yang dihasilkan yaitu berupa sisa-sisa dari pengayakan arang itu sendiri yang kemudian menumpuk di sekitar lokasi pembuatan arang.

 

Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN Terpadu Universitas Mataram (UNRAM) melaksanakan program kerja menghasilkan produk inovatif dengan memanfaatkan limbah arang tempurung kelapa menjadi briket "BRIDAL BENGKAUNG" dengan memanfaatkan alat  sederhana sebagai produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Masyarakat yang awalnya tidak memperdulikan adanya limbah dari pembuatan arang tempurung kelapa diharapkan kini dapat memanfaatkannya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan. Adanya produk ini diharapkan dapat menjadi inovasi dan alternatif masyaraskat untuk meningkatkan penghasilannya khususnya yang ada di Dusun Bengkaung Tengak.

 

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Terpadu UNRAM Desa Bengkaung Drs. I Made Sujana, MA. mengarahkan kepada mahasiswa KKN untuk memberikan solusi terkait permasalahan yang ada dan diharapkan dapat diselesaikan sebagai progra  kerja yang kemudain akan membantu kesejahteraan masyarakat Desa Bengkaung.

 

"Untuk itu, setelah berdiskusi bersama teman-teman KKN dan pihak-pihak yang bersangkutan, akhirnya KKN Terpadu UNRAM meluncurkan produk bernama BRIDAL BENGKAUNG (Briket Andalan Bengkaung) yang terbuat dari limbah arang tempurung kelapa dan tepung kanji sebagai bahan perekatnya. Dengan memanfaatkan alat sederhana dan juga sisa arang yang diambil dari sisa ayakan arang yang masih terjamin kualitasnya. Menghasilkan briket tempurung kelapa yang tahan lama, ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi,’’ ujar Ketua Kelompok KKN, M. Andre Aprian, (Selasa, 24 Januari 2023).

  • Oleh admin
  • 09/02/2023
  • --